Minggu, 03 Maret 2019

Persiapan Pulang Habis setelah Studi di Jerman (RWTH Aachen)


Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Hi teman-teman semua..

Setelah hiatus sekian lama dari dunia per-blog-an akhirnya saya sempet mengisi blog ini lagi. Setelah 2 tahun (uhuk, lebih) akhirnya saya selesai juga kuliah master di RWTH Aachen. Dengan segala dramanya sewaktu menjalani kuliah, ijazah pun bisa didapat.

Nah, kemarin ada beberapa teman tanya tentang prosedur yang mesti dilakukan sebelum pulang habis dari Jerman oleh karena itu saya menulis ini berdasar pengalaman saya di RWTH Aachen. Ada beberapa hal yang dilakukan sebelum kepulangan dan semua ini besar kemungkinan berbeda dengan pengalaman teman-teman lain. Ada berbagai macam prosedur yang sebagian besar adalah memutus kontrak dengan pihak di jerman tapi juga ada yang lain jadi silakan baca lengkapnya yaa..


Super C RWTH Aachen University


Pertama adalah yang harus dilakukan jauh-jauh hari sekitar 2-3 bulan sebelum pulang.

  • Memperkirakan kapan pulang

Ini sangat bergantung pada ujian atau deadline tesis teman-teman saat teman-teman sudah menyelesaikan studi. Harap diperhatikan juga bahwa teman-teman juga butuh beberapa hari untuk administrasi lainnya yang kira-kira dibutuhkan sebelum pulang (lebih lengkap dijelaskan di bagian bawah). Kalau sudah tahu kapan akan selesai, teman-teman bisa memperkirakan jadwal untuk memesan tiket pesawat supaya lebih murah lalu kapan harus memutus kontrak rumah dll.

  • Memutus kontrak rumah dengan pemilik dan urusan kontrak lainnya

Tiap kontrak rumah berbeda-beda satu sama lain. Apartemen pertama saya meminta pemutusan kontrak 3 bulan sebelum keluar apartemen tapi apartemen kedua saya bisa mengajukan pemutusan kontrak 2 bulan sebelum. Jadi harap diperhatikan hal ini di kontrak kalian.
Ada lagi yang harus diputus kontraknya yang menyangkut rumah, yaitu listrik, pemanas dan juga internet. Biasanya mereka juga meminta pemutusan kontrak kurang lebih 3 bulan. Kontrak provider HP juga sering meminta ini khususnya yang pascabayar. Pemutusan kontrak ini juga berlaku untuk keanggotan teman-teman di tempat lain juga ya tapi sepertinya hal ini lebih fleksibel.

  • Mendaftar CIM Online

Bagi yang belum tahu apa itu CIM Online, intinya adalah kita bisa mengajukan top-up salary apabila kita adalah lulusan Jerman dan bekerja kembali ke Indonesia. Info lengkapnya silakan buka tautan berikut: https://www.cimonline.de/en/html/returning-experts.html

  • Administrasi kampus setelah nilai/ujian lengkap

Saat nilai atau ujian kalian sudah lengkap, kalian biasanya diminta untuk memberikan formulir untuk pengajuan kelulusan yang isinya kuliah-kuliah yang ingin kita masukkan ke transkrip final dan lainnya. Hal ini mungkin tidak dibutuhkan oleh beberapa program studi, silakan cek dengan pembimbing studi kalian. Untuk di RWTH Aachen, formulir ini diberikan kepada Central Examination Office (ZPA).

Kedua adalah yang harus dipersiapkan sekitar 1-2 minggu menjelang kepulangan.

  • Penyerahan apartemen ke pemilik atau penjaga apartemen

Setelah melaporkan pemutusan kontrak, hubungi penjaga apartemen untuk membuat janji pertemuan untuk pengecekan kamar sebelum mengembalikan kunci. Apartemen yang akan ditinggalkan harus dalam keadaan bersih seperti saat datang. Setelah melakukan penyerahan ini, minta mereka untuk mengisi dokumen bernama “Wohnungsgeberbestätigung“. Dokumen ini dibutuhkan untuk deregistrasi dari kota.

  • Melaporkan kepulangan ke kantor kota setempat (Abmelden)

Segera setelah memiliki dokumen “Wohnungsgeberbestätigung“, teman-teman bisa melaporkan kepulangan ke kantor kota dengan membawa paspor juga. Proses ini terbilang singkat tergantung antrian. Petugas juga mungkin akan menanyakan alamat kepulangan kita di negara asal. Setelah selesai, kalian akan mendapatkan Abmeldebescheinigung.

  • Melakukan deregistrasi perkuliahan (Exmatrikulation)

Setelah nilai dan/atau ujian lengkap dan sudah dilaporkan oleh ZPA ke sistem, teman-teman bisa melakukan deregistrasi ke bagian Registrar’s Office. INGAT, dengan melakukan ini berarti status “Pelajar” teman-teman akan hilang. Ada formulir yang perlu diisi sebelumnya dan setelahnya diberikan kepada petugas di sana dengan menunjukkan juga kartu pelajar. Setelahnya, teman-teman bisa meminta dokumen Exmatrikulationbescheinigung atau mengunduhnya secara daring.

  • Menutup asuransi

Untuk menutup asuransi, ada beberapa dokumen yang perlu ditunjukkan kepada petugas asuransinya, yaitu paspor, Abmeldebescheinigung, Exmatrikulationbescheinigung dan tiket pesawat. Setelah berbicara dengan petugas asuransi, dia akan memberikan nomer rekening, jumlah biaya asuransi dan tujuan pembayaran yang harus dibayar pada bulan berjalan karena pembayaran bulan terakhir tidak dapat dilakukan dengan autodebet. Dengan pembayaran ini, urusan asuransi di Jerman telah selesai.

  • Menutup akun bank

Saya menyarankan untuk menutup akun bank sekitar 1-2 hari sebelum kepulangan karena beberapa hal mungkin masih membutuhkan transaksi melalui daring. Menutup akun bank hanya butuh dengan menunjukkan kartu identitas dan kartu debit dari bank tersebut. Setelah selesai, petugasnya akan membantu untuk mengosongkan akun bank dengan menarik seluruh uang dengan ATM (kecuali pecahan kecil dengan koin yang diberikan langsung sebelum ke ATM).

  • Legalisir ijazah

Legalisir ijazah di Jerman cenderung berbeda dengan legalisir di Indonesia. Di Jerman, setiap lembar legalisir membutuhkan tujuan pemberian legalisir, misal ke suatu instansi. Di RWTH Aachen, ada 2 tempat gratis dan 1 tempat yang berbayar dengan harga terjangkau. Tempat gratis pertama adalah di registrar’s office di ruangan yang paling ujung ke arah Bibliothek. Mereka memperbolehkan hanya 10 lembar yang dilegalisir. Tempat gratis kedua adalah ASTA di Gedung Mensa Academica. Jumlahnya tergantung lobi kalian ke ibu resepsionisnya. Tempat berbayar resmi RWTH adalah International Office Room 329. Mereka hanya melegalisir 3 kopi.
Tempat legalisir alternatif lainnya adalah di kantor kota tetapi harga nya cenderung mahal dan saya tidak pernah punya pengalaman mengurus kesana.

  • Penyetaraan ijazah luar negeri

Bagi yang belum tahu, penyetaraan ijazah luar negeri ini adalah layanan yang diberikan Kementerian Ristekdikti kepada lulusan luar negeri yang memerlukan pengakuan ijazah luar negerinya di Indonesia, biasanya diperlukan untuk mendaftar pegawai negeri. Sebelum sampai ke Indonesia pun teman-teman sudah dapat mendaftar untuk menyetarakan ijazah kalian dengan mengunggah dokumen-dokumen yang dibutuhkan asalkan teman-teman sudah mempunyai ijazah dan dokumen pendukung lainnya. Proses penyetaraan ini sebagian besar dilakukan secara daring kecuali pengambilannya yang juga dapat diwakilkan. Tautan untuk menyetarakan ijazah luar negeri adalah sebagai berikut: http://ijazahln.ristekdikti.go.id.

Sekian dulu tips-tips kepulangan dari saya. Semoga bermanfaat buat teman-teman.
Sukses terus buat teman-teman.. 😊

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Selasa, 04 September 2018

Koleksi Foto untuk Wallpaper

Setelah berapa lama vakum akhirnya buat blog lagi hari ini tapi kali ini saya mau membagikan foto-foto koleksi pribadi saya via laman ini. Link yang digunakan di bawah itu hanya untuk tahu berapa jumlah klik dari setiap foto tersebut. Kalau antusiasmenya tinggi mungkin bakal dilanjut ke koleksi yang lainnya.

Format foto-foto di bawah adalah 16:9 dan biasanya cocok untuk wallpaper di laptop. Silakan digunakan pribadi, kalau mau share fotonya silakan menggunakan link blog ini atau link fotonya yaa.


Salju di Haarberg, Jerman


Dachstein, Austria


Praha


Kastil Neuschwanstein, Jerman


Jembatan "Tower Bridge" London, Inggris


Heidelberg, Jerman


Plaza de España


Pagi di Strasbourg, Perancis


Katedral Cologne, Jerman


 Pantai Kilve, Inggris


Padang Pasir Wahiba, Oman


Murri, Oman


Langit berawan depan kamar


Cologne


Onta di Padang Pasir Wahiba, Oman


Plaza de España 2


Mezquita-Catedral de Córdoba


Alhambra, Granada


Sunset di Albayzin, Granada


Salju di Monschau, Jerman


Sungai di Monschau, Jerman


Sungai di Monschau, Jerman (2)


Sakura di Bonn, Jerman

Jumat, 23 Desember 2016

Peluang Emas Bercampur Intan Permata?

Kalimat ajaib ini sempat heboh di dunia persepakbolaan Indonesia saat Tim Nasional Indonesia melenggang sampai babak akhir piala AFF beberapa saat lalu. Kalimat ini cukup menggelitik bagi saya yang memiliki latar belakang di dunia tambang karena tidak masuk akal dari keilmuan saya.
  
 
Meme Terbaik Sepanjang AFF 2016
(Sumber: img.okezone.com)

Secara proses pembentukan (genesa), emas adalah salah satu elemen yang berasal dari cairan hidrotermal dan sering kali (walau tidak selalu) berasosiasi dengan perak dan tembaga. Contoh yang paling mudah ditemui adalah dari tambang di Tembagapura atau Batu Hijau sana yang mengekstraksi batuan bijih untuk selanjutnya diolah menjadi mineral berharga, yang antara lain adalah tembaga, emas dan perak dengan masing-masing kadar yang berbeda dan tentunya tidak seluruh area akan ekonomis untuk dieksploitasi. Sedangkan, intan permata memiliki susunan kimia karbon yang tidak dapat ditemukan bersamaan dengan deposit emas dimana pun.

Dari sisi metalurgi, emas juga tidak bisa diolah bersama intan permata. Dalam ilmu metalurgi dikenal proses elektroforesis yang dengan istilah mudahnya adalah melapisi dengan mengalirkan listrik yang dengan proses ini suatu logam dapat terlapisi emas atau logam lain. Intan permata ini bukanlah salah satu jenis logam sehingga tidak bisa mengaplikasikan proses ini.

Mungkin kalau komentatornya dulu sempat belajar genesa dan metalurgi, dia mungkin akan memberi komentar seperti ini:

Peluang Emas Bercampur Perak dan Tembaga!!!

Semoga dengan hasil kemarin yang didapat timnas, Indonesia dapat berkaca diri untuk terus memperbaiki diri supaya menjadi lebih baik lagi…

NB: mohon jangan ditelan mentah-mentah tulisan ini, unek-unek yang tidak jelas di sini hanya bentuk isi kepala penulis saat ini. Terimakasih

Selasa, 18 Oktober 2016

Mendarat di Jerman.. Was soll ich dann tun? (Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?)

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Akhirnya raga ini sampai juga di tanah Jerman setelah perjuangan (menunggu) yang lama untuk bisa kuliah di salah satu universitas teknik terbaik di Jerman, RWTH Aachen. Saya tidak (mungkin belum) akan bercerita tentang RWTH Aachen, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya setalah mendarat di Jerman.

Josef Kirsche

Saya mendarat hari Senin tanggal 3 Oktober 2016, hari itu bertepatan dengan hari persatuan Jerman Barat dan Timur sehingga menjadi hari libur nasional. Saya memilih mendarat waktu tersebut dikarenakan Hausmeister (Landlord) saya tidak bisa memberikan kunci kamar pada hari libur. Hal ini mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi yang akan menentukan kedatangan karena pada hari libur hampir semua bisnis tutup begitu juga dengan urusan apartemen.

Mendarat di Aachen Hauptbahnhof

Saya saat mendarat tidak langsung  ke Wohnung (tempat tinggal) saya karena saya mempunyai jadwal yang ketat pada awal kedatangan. Saya baru bisa masuk Wohnung pada tanggal 4 jam 18 waktu setempat. Setelah dijemput oleh Kang Ihsan dan Mas Fahmi, saya bertolak ke Wohnung Mas Fahmi. Saya waktu berencana untuk melakukan Stadtanmeldung pada tanggal 4 pagi.

Stadtanmeldung ini sangat penting untuk penduduk baru di sebuah kota (baik itu warga Jerman atau Auslaender). Syarat untuk Stadtanmeldung ini adalah Wohnungsgeberbestaetigung (WGB) dan paspor (bisa juga berbeda tergantung kota). Kebetulan saya telah meminta WGB ini kepada staff Wohnung saya sebelum keberangkatan saya sehingga saya sudah bisa registrasi di kota tanpa memiliki kunci terlebih dahulu. Kantor registrasi kota baru dibuka jam 8 pagi, tetapi saya sudah siap datang jam 7.20 dan di sana pun sudah ada antrian beberapa orang. Saran saya adalah datang sepagi mungkin untuk menghindari antrian atau membuat termin secara online terlebih dahulu. Setelah mengambil nomor antrian sebelum pukul 8, saya menunggu sejenak sampai dipanggil untuk melakukan registrasi. Prosesnya sekitar 10 menit, setelahnya akan diberikan dokumen Anmeldenbestaetigung dan paket penawaran untuk wisata di kota tersebut.

Anmeldebestaetigung

Setelahnya saya segera menuju ke kampus yang letaknya tidak begitu jauh dari kantor registrasi itu untuk melakukan enrollment. Jadwal enrollment saya adalah jam 9 pagi (masih terkejar dengan jadwal registrasi di kota sebelumnya). Setelah sampai di tempat enrollment, saya menanti sejenak untuk mengantri dan melakukan enrollment di kantor tersebut. Proses enrollment ini berlangsung sekitar 15 menit yang kebanyakan stafnya menginput data ke komputernya dan menjelaskan beberapa hal yang penting. Harap dicatat bahwa syarat enrollment ada cukup banyak, salah satunya adalah surat keterangan dari perusahaan asuransi bahwa mahasiswa tersebut sudah dilindungi oleh asuransi mereka atau surat pernyataan lainnya (biasanya kasus khusus untuk mahasiswa doktorat). Saya sudah memiliki dokumen asuransi ini sebelum belum berangkat ke Jerman (jangan tanya di mana dapatnya karena khusus internal beasiswa saya :D ). Bagi yang belum punya, sebelum melakukan enrollment harus sudah mengunjungi salah satu kantor asuransi publik di Jerman dan mendapat surat pernyataan dari mereka. Syarat lainnya antara lain adalah Zulassungbescheid (LOA), IELTS atau sertifikat bahasa yang digunakan untuk mendaftar, ijazah dan transkrip terakhir. Setelahnya, staf enrollment-nya akan memberikan Studienbescheinigung dan (mungkin berbeda di setiap kampus) lembar transfer untuk semester fee yang juga berisikan kupon untuk mengaktifkan layanan IT yang menurut saya sangat penting untuk masa serba terkomputerisasi saat ini.

Studienbescheinigung Sementara

Setelah selesai saya segera pergi ke kantor bank yang mempunyai cukup banyak cabang di kota ini. Saya kira saya dapat langsung membuat akun bank pada hari tersebut, tetapi saya baru bisa mendapat termin keesokan harinya jam 12 siang. Setelah membuat termin, saya langsung kembali ke wohnung teman saya sebelum saya pada sorenya pindahan ke Wohnung baru saya. (Saat saya menemani teman saya mengurus akun bank yang sama di tempat yang sama, ternyata teman saya lebih beruntung karena bisa langsung mengurus akun bank tanpa harus membuat termin)

Saya masuk ke wohnung saya sekitar jam 18 karena Hausmeister saya baru bisa melayani pukul 18 s.d. 20. Saya diberikan 2 kunci, kunci pertama adalah kunci untuk masuk apartemen, kamar dan ruang laundry (kunci universal sepertinya tapi tidak bisa buka kamar orang lain >.<), kunci kedua adalah kunci untuk membuka kotak surat. Saya kira semua apartemen rata-rata dibagi kuncinya seperti itu. Setelah hari yang melelahkan berputar-putar kampus, saya bisa beristirahat (masih numpang karena malas rapi-rapi).

Hari kedua saya menepati appointment saya untuk membuat akun bank. Saya lebih memilih mengambil akun untuk pelajar di bawah 30 tahun khususnya yang tidak menggunakan credit card (versi pak tani lah pokoknya) dan (paling penting) tidak ada biaya bulanan. Saya membutuhkan Studienbescheinigung, Anmeldenbescheinigung, dan paspor untuk membuka akun bank. Ada cukup banyak dokumen yang harus ditanda tangan dan berisi banyak bahasa jerman. Saya percaya dengan bank yang saya, jadi saya tanda tangan semuanya (dengan tentunya sudah dijelaskan oleh staf bank nya). Saya diberitahu bahwa kartu saya akan sampai ke saya sekitar satu minggu setelah akun saya aktif (pada waktu yang saat pendaftaran akun). Saya memasukkan beberapa uang euro saya ke dalam akun tersebut karena akan digunakan untuk pembayaran semester fee saya nantinya. Untuk online banking, ada dua metode konfirmasi yang digunakan (token kalau di Indonesia), pertama adalah menggunakan smsTAN (kode token yang kodenya dikirim ke hp via SMS (0.09 euro per TAN), kedua adalah menggunakan electronic TAN yang menggunakan token (yang lebih canggih disbanding di Indonesia) dengan harga 10 Euro. Saya memilih menggunakan electronic TAN karena saya senang menggunakan transaksi online dan saya pikir menggunakan TAN pribadi yang bukan via hp akan lebih aman kalau hapenya hilang.

Electronic TAN

Hari ketiga saya melakukan pembayaran semester fee saya karena saya disarankan untuk melakukannya 2 hari setelah enrollment untuk memberi waktu kepada staf enrollment untuk memasukkan data ke system besar. Berhubung saya tidak bisa mengakses online banking karena kartu saya belum sampai (ya, TAN electronic memerlukan kartu untuk mengaksesnya), saya melakukan pembayaran menggunakan manual. Form yang diberikan petugas enrollment sebelumnya saya lengkapi dengan informasi akun bank saya, selanjutnya saya berikan lembar tersebut ke kantor cabang bank saya yang terdekat. Karena saya menggunakan beasiswa, saya perlu bukti pembayarannya. Buktinya kebetulan terdapat di sebelah lembar transfer tersebut dan lembar itu tidak digunakan untuk kebutuhan transfer bank, selanjutnya saya meminta cap dari mereka untuk bukti kalau saya telah membayarnya untuk seteahnya akan saya gunakan untuk reimburse.

Pembayaran yang menggunakan bank di Jerman ini termasuk yang paling lama. Tidak pernah saya temukan sampai saat ini transaksi yang real time, hampir semua transfer membutuhkan waktu sekitar 1 hari. Informasi ini bisa dijadikan patokan teman-teman untuk melakukan transaksi perbankan di Jerman.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting lainnya yang harus dilakukan adalah mengaktifkan online account kampus. Ada saaaaaaannggaaaaaatttt banyak kegunaan akun kampus ini. Jadi saaaaannngggaaaaatttt penting bagi teman-teman untuk menyimpan segala informasi akun yang berhubungan dengan kampus ini. Saya mendaftar akun saya menggunakan kupon yang saya dapatkan saat enrollment. Setelah memasukkan data-data untuk online account tersebut, akan diberikan akun sebenarnya untuk segala macam urusan kampus. SIMPAN informasi tersebut baik-baik! Kalau di kampus saya, butuh beberapa hari untuk benar-benar dapat mengaktifkan akun ini sepenuhnya. Kalau ingin cepat, bisa hubungi staf yang terkait pembayaran atau IT di kampus. Saya perlu mengunggah foto saya untuk pencetakan kartu pelajar saya.

Beberapa hari ke depan akan datang berbagai macam surat, mulai dari bank hingga Semesterticket. Berhubungan dengan Semesterticket, kartu ajaib ini sangat penting bagi saya yang tinggal di Bundesland NRW karena kartu ini dapat digunakan untuk bepergian gratis seprovinsi NRW ini. Biaya semesterticket ini sudah termasuk ke dalam semester fee. Ada beberapa kali kelas perkenalan yang saya datangi, tetapi untuk program master seperti saya ini yang paling penting adalah pertemuan dengan program studi saya sendiri (lingkup paling kecil).

Semesterticket

Bluecard RWTH Aachen

Jangan lupa untuk mendaftar kuliah setelah akun kampus sudah dapat digunakan. Beberapa mata kuliah memiliki deadline untuk pendaftaran kuliahnya walaupun beberapa kelas tidak mensyaratkan kehadiran. Jika bermasalah (semoga tidak), bisa menghubungi Fachcoordinateur/in departemen masing-masing. Untuk mendapatkan kontaknya silakan cari di website universitas masing-masing. Kebetulan Fachcoordinateurin saya ini sangat baik dan menolong. Saya sudah melakukan kontak dengan beliau sebelum saya memiliki LOA, saya melakukan perubahan LOA saya, hingga pemilihan kuliah saat ini. Jadi jalinlah hubungan yang baik dengan mereka dan juga tentuya dengan professor masing-masing. Jika hubungan kalian baik dengan mereka, mereka akan memberikan banyak informasi bermanfaat kepada kita, seperti saya contohnya saya disarankan untuk merubah jadwal kuliah saya karena alasan dosen yang kurang menarik dan juga ditawarkan untuk Sprachkurs yang dibiayai fakultas.

Saran saya sebelum berangkat, persiapkan seluruhnya apapun yang diperlukan. Antisipasi segala kesulitan nantinya. Cari teman yang bisa diajak susah bareng, kalau seneng bareng udah pasti itu. :D

Blog kali ini saya dedikasikan untuk penolong saya selama di Aachen dengan masakan ayam bakar impor Belanda jumbonya yang sedap dan teman-teman dari keluarga beasiswa saya di kota Aachen.

Mohon maaf bila ada salah kata. Sampai jumpa di blog saya lainnya.

Bis später.. :)

Salam dari Musim Gugur di Pinggiran Kota Aachen

Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Sumber:
A Practical Guide for your First Steps after Arrival in Aachen - International Academy RWTH Aachen

Sabtu, 11 Juni 2016

Mengurus Visa Nasional (Residence Permit) Jerman untuk Studi

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Alhamdulillah bisa disempatkan untuk membuat blog lagi.

Kalau kemarin-kemarin saya membahas tentang mencari beasiswa LPDP dan mencari tempat kuliah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam membuat visa nasional (Residence Permit) Jerman. Visa nasional ini adalah visa untuk tinggal di Jerman dengan tujuan antara lain:
  • Kumpul keluarga
  • Studi
  • Kursus Bahasa lebih dari 90 hari
  • Bekerja
  • Praktek kerja
  • Au-pair
  • Kerja Sosial

Pada bahasan ini saya akan mengkhususkan untuk tujuan studi yang telah saya jalani dan khususnya lagi ingin S2 menggunakan beasiswa LPDP tapi tidak menutup kemungkinan juga saya akan menceritakan hasil baca-baca saya untuk studi selain yang seperti saya. Isi dalam blog ini berdasarkan pengalaman saya pada pengurusan visa tanggal 8 Juni 2016.

Pesan pertama saya, jika sudah memiliki Zulassung, LOA atau surat-surat sejenis, SEGERA buat termin di kedutaan untuk pembuatan visa di tautan ini. Setelah membuat termin, segera lengkapi berkas-berkas yang diminta. Kenapa saya tekankkan ini? Karena pembuatan visa nasional akan memakan waktu 6-8 minggu dan kuota termin yang tersedia perharinya sangat sedikit (bahkan saya harus membuat termin 1 bulan sebelumnya).

Untuk pengurusan visa ini dilakukan sendiri dan tidak dapat diwakilkan.

Sekarang masuk ke berkas apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus visa. Berkas yang dibutuhkan untuk visa nasional dengan tujuan studi adalah (semua berkas dalam bentuk fisik dan dibuat 2 lembar, kecuali surat konfirmasi termin yang hanya butuh 1 lembar) (berdasarkan link visa nasional dan studi dari Kedutaan Jerman):

  1. Surat konfirmasi termin pembuatan visa (dikirim lewat E-Mail atau print halaman terakhir saat pembuatan termin)
  2. Formulir aplikasi yang diisi lengkap (dapat diambil di kedutaan saat pengurusan visa atau print sendiri) Link Formulir
  3. Lembar pernyataan undang-Undang izin tinggal (tinggal menyilang yang sesuai) Link Lembar Pernyataan
  4. Foto biometrik latar putih atau abu-abu (3,5 cm x 4,5 cm, wajah 80%)
  5. Paspor yang masih belaku & 2 lembar fotokopi halaman yang berisi data diri (halaman data pribadi dan halaman alamat di belakang atau kalau ada penambahan nama)
  6. Polis asuransi perjalanan (penjelasan di bawah)
  7. Biaya 60 Euro (dalam rupiah tapi yang ini tidak perlu 2 lembar ya..)
  8. Riwayat hidup (Curriculum Vitae) berbentuk tabel
  9. Bukti pembiayaan (LOS dan/atau LOG dari LPDP atau dokumen sejenis) atau blocked account kalau pembiayaan bukan dari beasiswa
  10. Zulassung atau LOA atau surat penerimaan dari universitas yang sejenis
  11. Legalisir ijazah terakhir dan transkrip (bahasa Indonesia dan terjemahannya) (tidak disebut di persyaratan kalau sudah punya LOA tapi biar nggak ditanya sama mbak-mbaknya, lebih baik dilengkapi)
  12. Motivation letter (walaupun tidak diminta oleh mereka tapi saya lampirkan saja motlet yang saya gunakan untuk mendaftar universitas)


Contoh Foto Biometris

Asuransi perjalanan yang dibutuhkan untuk ke Jerman seharusnya memiliki Uang Pertanggungan minimal 30.000 Euro dan mencakup 3 bulan. Tapi setelah saya lihat sendiri kemarin di kedutaan dan dari pengalaman teman-teman lain, tidak perlu mengambil yang pertanggungannya sebesar itu. Untuk perusahaan asuransi bisa memilih dari list yang ada di link ini. Bagaimana cara mengurusnya? Silakan buka link perusahaan asuransi yang diinginkan, sesuaikan paket dengan kebutuhan visa, lalu hubungi agen mereka (silakan cari kontak mereka di situs tersebut).

Pengisian aplikasi sering menjadi pertanyaan bagi para pelamar visa. Berikut saya berikan kisi-kisi dalam pengisian serta data apa yang harus diisi:

 
Formulir Aplikasi Visa Nasional

Angaben zum Antragsteller
  • Familienname: nama belakang
  • Fruehere Familienname: nama belakang sebelum menikah
  • Vorname: nama depan
  • Geburtsdatum: tanggal lahir (DD.MM.YYYY)
  • Geburtsort: kota kelahiran
  • Geburtsland: INDONESIEN
  • Derzeitige Staatsangehoerigkeit: INDONESISCH
  • Fruehere Staatsangehoerigkeit: kosongkan kalau belum pernah pindah kewarganegaraan
  • Familienstand: silang yang sesuai
  • Gechlecht: silang yang sesuai
  • Art der Reisedokuments: Reisepass (kalau paspor hijau) atau Dienstpass (kalau paspor bitu)
  • Nummer der Reisedokuments: nomer paspor
  • Ausstellungsdatum: tanggal terbit (ada di dalam paspor)
  • Gueltig bis: tanggal kadaluarsa (ada di dalam paspor)
  • Ausgestellt durch: kantor imigrasi yang mengeluarkan (ada di dalam paspor)
  • Aufenthaltstitel Nr.: kosongkan
  • Gueltig bis: kosongkan
  • Strasse, Hausnummer: alamat lengkap sampai dengan kecamatan
  • Postleitzahl, Ort: kodepos, kota
  • E-Mail Addresse: alamat e-mail
  • Telefonnummer: nomer telepon rumah Indonesia
  • Mobilfunknummer: nomer HP Indonesia


Angaben zur Ehegattin | Angaben zu Kindern | Angaben zu den Eltern

  • Hampir sama dengan data diri sebelumnya tetapi diisi dengan data diri istri/suami (Ehegattin/Ehegatten), semua anak (Kindern), dan orangtua (Eltern)


Haben Sie sich bereits frueher in der Bundesrepublik Deutschland aufgehalten?
  • Isi Ja, jika pernah ke Jerman sebelumnya dengan tujuan apapun. Kalau belum isi dengan Nein
  • Jika pernah sebutkan 5 perjalanan terakhir ke sana


Vorgesehener Aufenthaltsortinder Bundesrepublik Dutschland
  • Isikan alamat tempat  tinggal jika diketahui, jika belum bisa isikan dengan alamat teman yang sekota dengan Universitas


Wird staendiger Wohnort ausserhalb der Bundesrepublik Deutschland beibehalten?
  • Isi dengan Nein jika tidak berminat menjadi Permanent Resident di Jerman


Sollen Familienangehoerige mit einreisen?
  • Karena saya tidak berencana membawa keluarga ke sana, saya isi Nein.

Zweck des Aufenthalts in der Bundesrepublik Deutschland
  • Studium

Referenzen
  • Isikan dengan data staff universitas yang membantu terbitnya LOA atau professor terkait

Erlenter und ausguebter Beruf
  • Isikan dengan bidang pekerjaan

Beabsichtigte Dauer des Aufenthalts in der Bundesrepublik Deutschland
  • Isikan tanggal perkiraan kedatangan  dan kepulangan (sesuaikan dengan tanggal Enrollment dan durasi perkuliahan)

Aus welchen Mitteln wird der Lebensunterhalt bestritten?
  • Isikan dengan STIPENDIUM jika pendanaan berasal dari beasiswa (saya juga menyebutkan LPDP sebagai lembaga beasiswanya)

Besteht Krankenversicherungsschutz fuer die Bundesrepublik Deutschland
  • Ja

Sind Sie vorbestraft?
  • Nein jika tidak pernah (ketahuan) terlibat dalam kejahatan


Dua pertanyaan panjang terakhir saya isi NEIN. Karena yang pertama berhubungan dengan pernah dideportasi dan yang kedua berhubungan dengan penyakit menular.

Setelah selesai isikan kota dan tanggal pengisian serta ditandatangan di sebelah kanan.

Setelah dokumen-dokumen lain dilengkapi tinggal menunggu waktu terminnya datang.

Kedutaan Jerman berada di Jl. M.H. Thamrin No. 1. Seumur-umur saya lewat jalan itu, saya baru tahu di sana nomer 1 nya. Lokasinya berada di seberang wisma BCA yang nempel Grand Indonesia. Kalau naik busway bisa turun di Halte Tosari ICBC (1 halte setelah Dukuh Atas 1 kalau dari arah Blok M), kalau KRL bisa turun di Stasiun Semanggi, kalau dari Bandung bisa naik travel turun di Blora, kalau Go-Jek atau taxi sih bisa langsung di depannya. Gedung kedutaan ini berada di sebelah timur Jl. Semanggi dan perlu jalan sehat agak lumayan kalau dari moda transportasi umum biasa kesana.

 
Lokasi Kedutaan Jerman

Saya mendapat termin jam 10 untuk hari Rabu, saya datang dari jam 9.15 di kedutaan dan diperbolehkan masuk dengan menunjukkan paspor dan surat konfirmasi termin yang dikirim lewat email. Setelah lewat gerbang pertama, saya diminta untuk memberikan semua barang elektronik (HP, powebank, kalkulator) kepada mereka, sisa tasnya boleh saya bawamasuk ke ruangan visa. Untuk pengurusan visa dilakukan di atas lewat tangga sebelah kanan dekat pos satpam. Di atas, saya menunjukkan paspor saya kembali ke Bapak di depan pintu dan beliau meminta saya menunggu di depan loket 4 yang ada tempelan Residence Permit dan menunggu untuk dipanggil.

Sambil utak-utik dokumen saya (walaupun nggak diapa-apain karena nggak ada HP buat lock-unlock), saya memperhatikan beberapa orang yang sudah maju duluan buat ketemu Mbak-mbaknya. Saya perkirakan yang menunggu bersama saya ada hampir 10 orang dan setengahnya mengurus untuk Studienkolleg, jadi kenapa termin banyak yang habis karena banyak adik-adik SMA yang lagi urus visa untuk persiapan S1 di sana.

Sampailah kepada giliran saya. Saya diminta memberikan dokumen-dokumen saya lewat laci gaul yang bisa ditarik-tutup. Sambil buka-buka dokumen saya, dia tanya tujuan saya membuat visa dan kapan berangkat. Karena dokumen saya lengkap, si Mbak nggak tanya macem-macem (berharap ditanya rumahnya di mana padahal) dan minta saya memberikan biaya pengurusan visa 920.000 rupiah (60 Euro pada saat itu). Setelahnya saya diminta duduk kembali.

Ada beberapa hasil nguping saya kemarin, pertama, paspor biru tidak dikenakan biaya pengurusan visa, kedua, ada yang dipermasalahkan karena hanya memberikan translate ijazah tetapi legalisir ijazah aslinya tidak disertakan, ketiga, ada yang akan persiapan bahasa atau studkol tapi pernah ditolak pengajuan visanya karena satu dan lain hal (ngupingnya kurang mantep).

Selang waktu agak lama (karena ngurus borongan si Mbak), saya dipanggil lagi untuk mengecek form aplikasi yang belum lengkap dan juga memastikan data dari kertas yang mereka berikan dengan aplikasi itu benar setelahnya saya diminta tanda tangan dan memberikan nomer telpon saya (yes, ditanyain nomer telpon sama Mbaknya :p). Sekitar 10 menit kemudian saya dipanggil lagi untuk mengumpulkan itu dan diberikan kuitansi pembayaran saya serta nomer registrasi visa saya untuk pengambilan nantinya.

 
Bukti Pembayaran dan Nomer Registrasi Visa

Menurut informasi dari si Mbak, visa saya akan selesai antara 6-8 minggu. Untuk pengambilan bisa memberikan paspornya sebelum jam 10 pagi di kedutaan tanpa perlu membuat termin dan dapat diambil hari itu juga. Berhubung visa saya belum jadi, saya belum bisa cerita banyak mengenai pengambilan ini.

Sampai sini dulu saja tulisan saya kali ini, berikut saran utama saya dalam pengurusan visa ini:
  • Buat termin sesegera mungkin setelah ada kepastian kuliah di Jerman
  • Pastikan dokumen lengkap saat pengurusan visa.
  • Banyak-banyak berdoa biar nggak ada masalah sepanjang ngurus visa ini ;)

Semoga bermanfaat untuk teman-teman sekalian..

Update (22/7/2016) : Setelah satu bulan pengurusan sebaiknya tanyakan ke bagian visa kedutaan tentang progress visa. Saya setelah bertanya, langsung diberi konfirmasi bahwa visa saya sudah keluar.

Visa Nasional Jerman Obi :)


Semoga sukses buat kita semua..

Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh


Sumber: