Rabu, 23 September 2015

Singapura!!! Catatan Perjalanan Jakarta - Kuala Lumpur - Singapura – Bandung (Part 3)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah sempet buat ngisi blog ini lagi di samping kegiatan "kerja" saya (Alhamdulillah udah dapet kerja di salah satu kontraktor tambang, cerita perjuangannya udah ada di sini) .

Kali ini saya mau lanjutin cerita perjalanan saya yang tertunda hampir 1 tahun. Perjalanan di Singapore!!!

Akhirnya kesampean juga ngelanjutin bikin blog ini. Meneruskan catatan perjalanan sebelumnya dari Kuala Lumpur, saya melanjutkan perjalanan saya ke Singapura. Transportasi yang dapat digunakan untuk sampai Singapura dari Kuala Lumpur pun bermacam, mulai dari bus, kereta, pesawat komersial, helicak pun juga bisa digunakan kalau punya. Saya memilih menggunakan bus untuk pergi ke Singapura karena tarifnya yang murah dan biar feeling traveler-nya lebih terasa.

Untuk mencari bus dari Kuala Lumpur ke Singapura paling mudah ialah mencari dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS), yang sesuai namanya berada di sebelah selatan kota Kuala Lumpur. Untuk mencapai TBS ini dapat menggunakan berbagai macam moda transportasi pula. Kalau bingung, “kok nggak ada nama Terminal Bersepadu Selatan di stesen LRT maupun Komuter”, tenang. Setelah saya selidiki, ternyata TBS ini bisa didatangi dengan menuju ke arah Bandar Tasik Selatan. Tinggal lihat peta transportasi yang kemarin saya pernah berikan, lalu rencanakan perjalanan kalian.

Sesampainya di TBS, saya terpukau dengan terminal bus yang layaknya sebuah Bandara. Bersih, modern, keren lah pokoknya. Beda jauh dari Terminal Lebak Bulus maupun Pulo Gadung. Yang saya senang dari pelayanan di sini ialah pembelian tiket bus di sini telah terintegrasi. Jadi saat saya bilang mau pergi ke Singapura, mereka akan memberikan pilihan-pilihan tujuan di Singapura-nya maupun harganya. Saya pesan bus yang tercepat berangkatnya dan murah, AeroBus. Kira-kira dengan seharga 120 ribu rupiah sudah dapat sampai di daerah Golden Mile Complex, tidak jauh (bagi saya) dari penginapan saya di daerah Bugis. Oke, tiket sudah didapat lalu turun 1 tingkat ke platform keberangkatan. Terminal keberangkatannya pun sudah seperti Bandara di Indonesia, nyaman, teratur, dll lah. Pada waktu yang telah ditentukan, bas pun berangkat.


Tiket Bus di TBS

Mejeng di dalam terminal yang gaul

Tujuan akhir kami adalah Golden Mile Complex, tetapi sebelum sampai Singapura bus ini sempat sempat menurunkan penumpang (selain buat imigrasi) di dekat Universiti Teknik Malaysia dan di Terminal Larkin. Kedua tempat ini berada di Johor Bahru (JB), setengah jam perjalanan ke perbatasan Singapura – Malaysia. Akhirnya sampailah kami di Imigrasi Malaysia, kalau bingung harus kemana-mananya prinsipnya satu, ikutlah arus yang ada. Siapkan paspor Anda, hapalkan kendaraan Anda (bentuk dan nomer kendaraannya). Kalau keluar Malaysia sepertinya tidak terlalu strict dalam mengeluarkan bagasi dari bus. Setelah lewat di sini lalu turun ke tempat tunggu busnya, dan segera samperin busnya. Dan bus pun berlanjut ke Woodlands, imigrasi Singapura.

Nyebrang Selat Singapura-Malaysia

Di Woodlands, kami dianjurkan untuk membawa semua bagasi kami. Seperti biasa, ikut arus yang ada. Nah, sebelum masuk ke bagian yang pengecapan itu HARUS mengisi kartu imigrasi yang disediakan di sebelah kanan setelah masuk ruangan utama itu. Masuk ke bagian imigrasi, tanya-tanyain pertanyaan standar, nanti sobekan kertas imigrasinya dikembalikan buat disimpan dan di ambil pas mau pulang. Lalu naik bus lagi, dan sampailah kami di Golden Mile Complex. Perjalanan kami memakan waktu 6 jam, karena penumpang lain pada ilang-ilangan. Harusnya paling cepat bisa hanya 4 jam perjalanan.

Seturunnya dari bus, kami menuju ke Hostel dengan berjalan kaki. Setengah jam waktu yang dibutuhkan oeh kami untuk sampai di Hostel kami, Cozy Corner Backpacker. Di sana kami check in dan bersih-bersih diri dulu, setelahnya kami melanjutkan jalan-jalan kami ke Patung Merlion.

Hari – 1 : Singapura, Merlion dan sekitarnya

Beruntung, hostel kami berada di seberang Bugis Junction yang merupakan sebuah Mall dan juga jalan masuk ke MRT Bugis. Jadi kalau mau jalan-jalan naik MRTnya dekat. Dari Bugis, kami mau ke arah Raffles Place. Sistem pembayaran MRT di Singapura ini sudah canggih, ada 2 tiket yang bisa digunakan untuk naik MRT ini.

Jenis 1: Standar Card

Jenis ini kayak kartu kertas biasa dimana mesti deposit 0,1 SGD untuk kartunya.
Kelebihan: Depositnya murah
Kekurangan: Mudah rusak, hanya 5x pakai (sisa deposit bisa dikembalikan setelah pemakaian ketiga), tidak bisa digunakan selain di MRT, setiap naik MRT harus diisi (macem token di Malaysia)

Jenis 2: EZ-Link dan 1 lg (tp saya lupa namanya apa)

Kelebihan: Kartunya setebal ATM, bisa berkali-kali pakai selama 5 tahun, bisa digunakan selain MRT (macem Prepaid Card), tinggal tempel2 aja, diskon 15% buat naik MRT (kalo g salah)
Kekurangan: harganya 5 SGD, sekali isi kartu minimal 10 SGD, minimum isi kartu supaya bisa dipake 3 SGD

Silakan dipikir-pikir mana yang cocok buat kalian. Saya pilih EZ-Link dan kartu ini juga bakal berguna di USS.

Keadaan di salah satu MRT Station di Singapura

Lanjut di Station MRT, tinggal tempel kartu, ngantri MRT, naik MRTnya, turun deh di Raffles Place. Cari yang keluar ke Battery Road. Sekeluarnya dari gedung langsung hadap kanan. Ketemulah si Singapore River yang terkenal itu. FYI, konon di daerah inilah om Raffles turun di Singapura ini dan menjadikan kota Singapura yang dulunya entah apa-apa menjadi salah satu kota persinggahan kapal yang ternama dan berkembang seperti sekarang ini.

Di sini ada berbagai spot foto yang menarik yaitu Cavenagh Bridge (jembatan tua tapi artistik), The Fullerton Hotel, tempat mendaratnya Raffles (nyebrang jembatan dulu). Setelah puas foto-foto di daerah ini, saya menuju tempat foto utama di daerah ini, Merlion! Merlion terletak di seberang Fullerton Hotel yang nyebrang Esplanade Road. Pokoknya klo udah liat patung Singa Laut dan rame berarti udah bener jalannya.

Cavenagh Bridge

Dari sini bisa foto-foto sepuasnya, mau ke arah Merlion, Esplanade, sama ke arah Marina Bay juga bisa. Di tempat ini saya menghabiskan waktu sekitar ½ jam buat menikmati malam di Singapura. Setelah capek kami balik ke Hostel lewat jalan yang sama (takut nyasar malem-malem).

                              Fullerton Hotel             Tempat Raffles pertama kali merapat di Singapura


Mejeng bareng singa paling terkenal di Singapura


Hari – 2: Singapura, Universal Studio Singapore (USS)
Udah diceritain di sini ya..

Sentosa Resort World

Hari – 3: Singapura, Orchard Road – Istana Merdeka – Little India – Mustafa Center - Bugis

Setelah tercengang-cengang ria dengan tontonan kelas dunia di USS kami berencana untuk membeli oleh-oleh hari ini di Mustafa Center. Mustafa Center ini berada di daerah Little India.

Tetapi sebelum ke daerah ini kami penasaran dengan jalan paling terkenal di Singapura, Orchard Road (mungkin orang Indonesia aja sih yang bilang gitu). Kami meluncur lah ke stasiun MRT Orchard, sampai di sana kami disuguhkan berbagai macam mall-mall serta ada RS Elizabeth yg terkenal itu (terkenal g sih? anggep aja terkenal). Kami berjalan ke arah stasiun Dhoby Ghaut, di pinggir jalan orchard road ada Istana Park yang berada tepat di depan pusat pemerintahan Singapura. Setelah puas jalan kaki, kami meluncur ke destinasi selanjutnya, Little India. (gambar di orchard tidak banyak karena keadaan hujan gerimis).

Mejeng di Orchard Road (jangan perhatiin kaosnya, beda kok sama yg dipake di Merlion :p)

Di Little India kami disuguhkan orang-orang bermuka India (kalau ketemu orang muka jawa mungkin disebutnya Little Java). Kami berjalan menyusuri Serangoon Rd menuju Mustafa Center. Sepanjang jalan ini kami disuguhkan ornamen-ornamen khas India. Tidak begitu jauh berjalan kami sampai di Mustafa Center.

Mustafa Center itu semacam one-stop shopping place. Hampir semua barang kebutuhan sehari-hari ada di sana, selain itu barang pecah belah, pakaian, bahkan coklat untuk oleh-oleh juga dijual di sini. Sebelum saya ke Singapura, saya pernah diberikan coklat oleh-oleh dari Mustafa Center, ternyata coklat-coklat bertuliskan Mustafa Center ini biasanya berpromo (beli 2 gratis 1) jadi yang dulu merasa saya kasih no hard feeling ya. :D Di sini agak mahal kalau mau cari oleh-oleh yang ada tulisan-tulisan Singapore nya.

Oleh karena itu, setelah itu saya bertolak kembali ke hostel, karena di dekat hostel saya (Bugis) ada pasar yang menjual oleh-oleh dengan harga miring. Ada gelas, gantungan kunci, baju-baju yang bertuliskan Singapore dengan harga miring. Salah satu recommended place buat cari oleh-oleh ini di Bugis Market (nggak salah dulu milih hostel di sini).

Mejeng di daerah Bugis

Salah satu hal lain yang saya suka dari daerah Bugis ini adalah lumayan dekat dengan daerah Arab (Jl. Arab) yang menyediakan makanan-makanan khas timur tengah. Martabak mutton-nya BOSS… Mantap! Nasi Briyani-nya… Sedap!

Nasi Briyani (biar nggak dibilang Hoax)

Saya agak sulit (bukan nggak ada) nyari makanan model begini di Jakarta. Sayangnya makanan-makanan di sini harganya pake standar Singapura jadi terlihat mahal sama kita yang standarnya Nasi Goreng cuma 10 rebu.

Hari – 4: Singapura - Bandung

Dengan berat hati, kami harus bertolak kembali ke tanah air. Kalau mau pulang pake pesawat, untuk menuju Changi dapat menggunakan MRT ke Tanah Merah dan melanjutkan ke Changi.

Kalau kata orang-orang, Changi salah satu bandara paling indah di Asia Tenggara. Saya sih waktu masuk memang tercengang dengan fasilitasnya. Di sini ada 3 terminal utama yang masing-masing dihubungkan dengan monorel khusus airport (gratis). Di Changi juga dapat meminta refund GST barang-barang yang telah dibeli di Singapura, jadi lumayan lah duitnya bisa beli nasi kuning depan mess. Saya urus-urus boarding pass dan lain-lain serta imigrasi di sini. Dan akhirnya saya kembali ke tanah air. Sampai jumpa lagi Singapura.. T_T
Sekian dulu blog saya tentang jalan-jalan di Singapura. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang berencana mau travelling ke sana. Saran dan kritiknya dinanti ya. Sampai ketemu di blog saya yang lain lagi..

Akhir kata,
“Perjalanan ribuan mil selalu dimulai dengan langkah pertama” – Lao Tzu
Wassalamualaikum Wr. Wb.



Tag: Travelling Singapura, jalan-jalan, Malaysia – Singapura, Merlion Park, Bugis