Selasa, 18 Oktober 2016

Mendarat di Jerman.. Was soll ich dann tun? (Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?)

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Akhirnya raga ini sampai juga di tanah Jerman setelah perjuangan (menunggu) yang lama untuk bisa kuliah di salah satu universitas teknik terbaik di Jerman, RWTH Aachen. Saya tidak (mungkin belum) akan bercerita tentang RWTH Aachen, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya setalah mendarat di Jerman.

Josef Kirsche

Saya mendarat hari Senin tanggal 3 Oktober 2016, hari itu bertepatan dengan hari persatuan Jerman Barat dan Timur sehingga menjadi hari libur nasional. Saya memilih mendarat waktu tersebut dikarenakan Hausmeister (Landlord) saya tidak bisa memberikan kunci kamar pada hari libur. Hal ini mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi yang akan menentukan kedatangan karena pada hari libur hampir semua bisnis tutup begitu juga dengan urusan apartemen.

Mendarat di Aachen Hauptbahnhof

Saya saat mendarat tidak langsung  ke Wohnung (tempat tinggal) saya karena saya mempunyai jadwal yang ketat pada awal kedatangan. Saya baru bisa masuk Wohnung pada tanggal 4 jam 18 waktu setempat. Setelah dijemput oleh Kang Ihsan dan Mas Fahmi, saya bertolak ke Wohnung Mas Fahmi. Saya waktu berencana untuk melakukan Stadtanmeldung pada tanggal 4 pagi.

Stadtanmeldung ini sangat penting untuk penduduk baru di sebuah kota (baik itu warga Jerman atau Auslaender). Syarat untuk Stadtanmeldung ini adalah Wohnungsgeberbestaetigung (WGB) dan paspor (bisa juga berbeda tergantung kota). Kebetulan saya telah meminta WGB ini kepada staff Wohnung saya sebelum keberangkatan saya sehingga saya sudah bisa registrasi di kota tanpa memiliki kunci terlebih dahulu. Kantor registrasi kota baru dibuka jam 8 pagi, tetapi saya sudah siap datang jam 7.20 dan di sana pun sudah ada antrian beberapa orang. Saran saya adalah datang sepagi mungkin untuk menghindari antrian atau membuat termin secara online terlebih dahulu. Setelah mengambil nomor antrian sebelum pukul 8, saya menunggu sejenak sampai dipanggil untuk melakukan registrasi. Prosesnya sekitar 10 menit, setelahnya akan diberikan dokumen Anmeldenbestaetigung dan paket penawaran untuk wisata di kota tersebut.

Anmeldebestaetigung

Setelahnya saya segera menuju ke kampus yang letaknya tidak begitu jauh dari kantor registrasi itu untuk melakukan enrollment. Jadwal enrollment saya adalah jam 9 pagi (masih terkejar dengan jadwal registrasi di kota sebelumnya). Setelah sampai di tempat enrollment, saya menanti sejenak untuk mengantri dan melakukan enrollment di kantor tersebut. Proses enrollment ini berlangsung sekitar 15 menit yang kebanyakan stafnya menginput data ke komputernya dan menjelaskan beberapa hal yang penting. Harap dicatat bahwa syarat enrollment ada cukup banyak, salah satunya adalah surat keterangan dari perusahaan asuransi bahwa mahasiswa tersebut sudah dilindungi oleh asuransi mereka atau surat pernyataan lainnya (biasanya kasus khusus untuk mahasiswa doktorat). Saya sudah memiliki dokumen asuransi ini sebelum belum berangkat ke Jerman (jangan tanya di mana dapatnya karena khusus internal beasiswa saya :D ). Bagi yang belum punya, sebelum melakukan enrollment harus sudah mengunjungi salah satu kantor asuransi publik di Jerman dan mendapat surat pernyataan dari mereka. Syarat lainnya antara lain adalah Zulassungbescheid (LOA), IELTS atau sertifikat bahasa yang digunakan untuk mendaftar, ijazah dan transkrip terakhir. Setelahnya, staf enrollment-nya akan memberikan Studienbescheinigung dan (mungkin berbeda di setiap kampus) lembar transfer untuk semester fee yang juga berisikan kupon untuk mengaktifkan layanan IT yang menurut saya sangat penting untuk masa serba terkomputerisasi saat ini.

Studienbescheinigung Sementara

Setelah selesai saya segera pergi ke kantor bank yang mempunyai cukup banyak cabang di kota ini. Saya kira saya dapat langsung membuat akun bank pada hari tersebut, tetapi saya baru bisa mendapat termin keesokan harinya jam 12 siang. Setelah membuat termin, saya langsung kembali ke wohnung teman saya sebelum saya pada sorenya pindahan ke Wohnung baru saya. (Saat saya menemani teman saya mengurus akun bank yang sama di tempat yang sama, ternyata teman saya lebih beruntung karena bisa langsung mengurus akun bank tanpa harus membuat termin)

Saya masuk ke wohnung saya sekitar jam 18 karena Hausmeister saya baru bisa melayani pukul 18 s.d. 20. Saya diberikan 2 kunci, kunci pertama adalah kunci untuk masuk apartemen, kamar dan ruang laundry (kunci universal sepertinya tapi tidak bisa buka kamar orang lain >.<), kunci kedua adalah kunci untuk membuka kotak surat. Saya kira semua apartemen rata-rata dibagi kuncinya seperti itu. Setelah hari yang melelahkan berputar-putar kampus, saya bisa beristirahat (masih numpang karena malas rapi-rapi).

Hari kedua saya menepati appointment saya untuk membuat akun bank. Saya lebih memilih mengambil akun untuk pelajar di bawah 30 tahun khususnya yang tidak menggunakan credit card (versi pak tani lah pokoknya) dan (paling penting) tidak ada biaya bulanan. Saya membutuhkan Studienbescheinigung, Anmeldenbescheinigung, dan paspor untuk membuka akun bank. Ada cukup banyak dokumen yang harus ditanda tangan dan berisi banyak bahasa jerman. Saya percaya dengan bank yang saya, jadi saya tanda tangan semuanya (dengan tentunya sudah dijelaskan oleh staf bank nya). Saya diberitahu bahwa kartu saya akan sampai ke saya sekitar satu minggu setelah akun saya aktif (pada waktu yang saat pendaftaran akun). Saya memasukkan beberapa uang euro saya ke dalam akun tersebut karena akan digunakan untuk pembayaran semester fee saya nantinya. Untuk online banking, ada dua metode konfirmasi yang digunakan (token kalau di Indonesia), pertama adalah menggunakan smsTAN (kode token yang kodenya dikirim ke hp via SMS (0.09 euro per TAN), kedua adalah menggunakan electronic TAN yang menggunakan token (yang lebih canggih disbanding di Indonesia) dengan harga 10 Euro. Saya memilih menggunakan electronic TAN karena saya senang menggunakan transaksi online dan saya pikir menggunakan TAN pribadi yang bukan via hp akan lebih aman kalau hapenya hilang.

Electronic TAN

Hari ketiga saya melakukan pembayaran semester fee saya karena saya disarankan untuk melakukannya 2 hari setelah enrollment untuk memberi waktu kepada staf enrollment untuk memasukkan data ke system besar. Berhubung saya tidak bisa mengakses online banking karena kartu saya belum sampai (ya, TAN electronic memerlukan kartu untuk mengaksesnya), saya melakukan pembayaran menggunakan manual. Form yang diberikan petugas enrollment sebelumnya saya lengkapi dengan informasi akun bank saya, selanjutnya saya berikan lembar tersebut ke kantor cabang bank saya yang terdekat. Karena saya menggunakan beasiswa, saya perlu bukti pembayarannya. Buktinya kebetulan terdapat di sebelah lembar transfer tersebut dan lembar itu tidak digunakan untuk kebutuhan transfer bank, selanjutnya saya meminta cap dari mereka untuk bukti kalau saya telah membayarnya untuk seteahnya akan saya gunakan untuk reimburse.

Pembayaran yang menggunakan bank di Jerman ini termasuk yang paling lama. Tidak pernah saya temukan sampai saat ini transaksi yang real time, hampir semua transfer membutuhkan waktu sekitar 1 hari. Informasi ini bisa dijadikan patokan teman-teman untuk melakukan transaksi perbankan di Jerman.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting lainnya yang harus dilakukan adalah mengaktifkan online account kampus. Ada saaaaaaannggaaaaaatttt banyak kegunaan akun kampus ini. Jadi saaaaannngggaaaaatttt penting bagi teman-teman untuk menyimpan segala informasi akun yang berhubungan dengan kampus ini. Saya mendaftar akun saya menggunakan kupon yang saya dapatkan saat enrollment. Setelah memasukkan data-data untuk online account tersebut, akan diberikan akun sebenarnya untuk segala macam urusan kampus. SIMPAN informasi tersebut baik-baik! Kalau di kampus saya, butuh beberapa hari untuk benar-benar dapat mengaktifkan akun ini sepenuhnya. Kalau ingin cepat, bisa hubungi staf yang terkait pembayaran atau IT di kampus. Saya perlu mengunggah foto saya untuk pencetakan kartu pelajar saya.

Beberapa hari ke depan akan datang berbagai macam surat, mulai dari bank hingga Semesterticket. Berhubungan dengan Semesterticket, kartu ajaib ini sangat penting bagi saya yang tinggal di Bundesland NRW karena kartu ini dapat digunakan untuk bepergian gratis seprovinsi NRW ini. Biaya semesterticket ini sudah termasuk ke dalam semester fee. Ada beberapa kali kelas perkenalan yang saya datangi, tetapi untuk program master seperti saya ini yang paling penting adalah pertemuan dengan program studi saya sendiri (lingkup paling kecil).

Semesterticket

Bluecard RWTH Aachen

Jangan lupa untuk mendaftar kuliah setelah akun kampus sudah dapat digunakan. Beberapa mata kuliah memiliki deadline untuk pendaftaran kuliahnya walaupun beberapa kelas tidak mensyaratkan kehadiran. Jika bermasalah (semoga tidak), bisa menghubungi Fachcoordinateur/in departemen masing-masing. Untuk mendapatkan kontaknya silakan cari di website universitas masing-masing. Kebetulan Fachcoordinateurin saya ini sangat baik dan menolong. Saya sudah melakukan kontak dengan beliau sebelum saya memiliki LOA, saya melakukan perubahan LOA saya, hingga pemilihan kuliah saat ini. Jadi jalinlah hubungan yang baik dengan mereka dan juga tentuya dengan professor masing-masing. Jika hubungan kalian baik dengan mereka, mereka akan memberikan banyak informasi bermanfaat kepada kita, seperti saya contohnya saya disarankan untuk merubah jadwal kuliah saya karena alasan dosen yang kurang menarik dan juga ditawarkan untuk Sprachkurs yang dibiayai fakultas.

Saran saya sebelum berangkat, persiapkan seluruhnya apapun yang diperlukan. Antisipasi segala kesulitan nantinya. Cari teman yang bisa diajak susah bareng, kalau seneng bareng udah pasti itu. :D

Blog kali ini saya dedikasikan untuk penolong saya selama di Aachen dengan masakan ayam bakar impor Belanda jumbonya yang sedap dan teman-teman dari keluarga beasiswa saya di kota Aachen.

Mohon maaf bila ada salah kata. Sampai jumpa di blog saya lainnya.

Bis später.. :)

Salam dari Musim Gugur di Pinggiran Kota Aachen

Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Sumber:
A Practical Guide for your First Steps after Arrival in Aachen - International Academy RWTH Aachen