Assalamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah
masih diberi kesempatan untuk bisa meluapkan unek-unek lewat blog di tahun 2014
ini. Pada kesempatan kali ini saya mau membagikan pengalaman saya sewaktu
melakukan pemetaan mata air dan beberapa curhatan saya tentang mata air ini.
Dari
pengertiannya yang tercantum di KBBI, mata air adalah tempat air yang mengalir
dari batuan atau tanah ke permukaan tanah secara alamiah. Mata air secara umum
sering dikaitkan dengan airtanah yang muncul ke permukaan sehingga membentuk
aliran yang biasa disebut sungai.
Di beberapa
daerah yang masih memiliki air melimpah di daerahnya, biasanya menggunakan mata
air ini untuk keperluan sehari-hari, mulai dari air minum, mandi, cuci, hingga
bisa digunakan untuk kolam renang. Mata air biasanya memiliki debit yang
cenderung stabil dalam jangka pendek, tergantung dari banyaknya air hujan yang
turun sehingga airnya menjadi salah satu andalan untuk kebutuhan warga sekitar.
Selain
karena debit airnya yang dapat diandalkan, kualitas air dari mata air pun dapat
dipercaya. Dari sekian banyak mata air alami (bukan diambil dengan pompa) yang
saya teliti, nilai Zat Padat Terlarut (TDS)-nya tidak pernah melampaui ambang
batas yang diperbolehkan dalam PP 82/2001 yaitu 1000 mg/L sehingga membuat air
ini aman untuk dikonsumsi.
Dilihat
dari jenis-jenisnya Pak Fetter dalam Buku Applied Hydrogeology memberikan
gambaran beberapa jenis mata air, yaitu sbb:
- Mata Air Depresi: terjadi akibat perpotongan muka air tanah dan permukaan tanah.
- Mata Air Kontak: terjadi akibat air dari akuifer yang membawa air tertahan oleh lapisan impermeable sehingga air mengalir ke tekanan yang lebih rendah (ke luar permukaan)
- Mata Air Sesar/Patahan/Retakan: dimana air akan mengisi rongga kosong pada daerah tersebut dan membentuk mata air
- Mata Air Sinkhole (Goa): mata air akibat sistem sungai bawah tanah pada daerah karst (batugamping)
Masing-masing
mata air ini akan memiliki kenampakan yang berbeda di permukaannya. Berikut
hasil jepretan saya di lapangan pada jenis mata air di atas.
- Mata Air Depresi
Mata air depresi pada suatu daerah, selama yang saya temukan, biasanya
memiliki debit yang cukup kecil. Mata air ini dapat ditemukan pada
tebing-tebing yang curam. Kalau di daerah tersebut telah ada pedesaan, maka
mata air ini akan ditampung untuk dibuat MCK oleh warganya maupun dialirkan
menggunakan selang.
Mata Air Depresi
- Mata Air Kontak
Mata air kontak biasanya akan membentuk suatu kolam alami akibat aliran
air yang keluar dari batuan lewat bagian batuan yang lemah dan daerah tersebut
akan melebar. Mata air ini dapat ditemukan sekitaran pemukiman warga dan
biasanya memiliki debit yang besar dan tidak kering saat kemarau. Mata air ini
juga dipakai mandi, cuci, tetapi jarang digunakan untuk kakus karena air ini
sering digunakan warga untuk diambil sebagai air minum.
Untuk mata air jenis ini saya belum pernah menemukan, kemungkinan karena
bentuknya yang mirip dengan mata air kontak.
- Mata Air Goa
Mata air ini khusus berada di sekitar daerah yang batuan dasarnya berupa
batugamping atau batuan lain yang dapat melarut. Hasil dari larutnya batuan ini
berupa sinkhole (goa vertikal) maupun goa horizontal. Air yang masuk dari sinkhole
maupun kekar akan tertampung dalam sistem goa ini dan akan keluar pada celah
yang mengarah ke luar sistem goa dengan mengikuti prinsip gravitasi.
Mata Air Goa
Berbicara
masalah mata air pada produk air kemasan, tidak semua perusahaan menggunakan
mata air sebagai sumbernya karena debitnya yang terbatas. Untuk memaksimalkan
debit air yang digunakan untuk dijadikan air minum digunakanlah pompa air.
Penggunaan pompa secara tidak teratur (jumlah air yang dipompa lebih besar dari
air yang masuk menjadi air tanah) akan mengakibatkan penurunan muka air tanah (juga
jumlah air yang tersimpan di akuifer). Akibat dari penurunan muka air tanah ini
yang paling terlihat adalah keringnya mata air yang ada sehingga masyarakat
sekitar tidak dapat menikmati dengan seharusnya.
Seperti
yang kita tahu, air adalah sumber kehidupan. Karena pentingnya untuk
melestarikan eksistensi airtanah, khususnya yang berasal dari mata air, perlu
adanya kesadaran dari masyarakat sekitar maupun pemerintah yang berwenang.
Sekian isi
blog saya ini, mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan. Terimakasih sudah
berkenan membaca corat-coret saya kali ini.
Alam diciptakan bukan untuk kita hancurkan,
tetapi untuk dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga memberikan manfaat kepada semua
makhluk.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.