Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama-tama saya ucapkan selamat hari sumpah pemuda 28 Oktober untuk teman-teman yang selalu berjiwa pemuda pejuang Indonesia. Kedua, Alhamdulillah blog saya sudah mencapai 1000 views per hari ini, terimakasih buat teman-teman sekalian.
4-6 tahun (plis jangan lama-lama,
kasian yang udah “menunggu-nunggu” kalian) belajar tambang, dari yang “dasar”
dan bukan pelajaran tambang seperti matriks dan ruang vektor sampai expert
seperti mekanika batuan dan turunannya. Ada yang tugas akhirnya membuat
rancangan lereng sampai membuat penyaliran. Beruntunglah kalian kalau kerja di
dunia tambang, pekerjaan kalian tidak jauh berbeda dengan dasar ilmu kalian,
paling hanya sedikit disederhanakan.
Jadi secara umum pekerjaan
fresh-grad tambang ada 2: Production/Operation atau jadi Engineer. Mari kita
bahas satu persatu:
1. Production/Operation
Kalau setiap
pasukan perang punya komandan untuk setiap peleton pasukannya, maka di tambang
perlu komandan juga untuk mengatur setiap pekerjaan di tambang. Di setiap
perusahaan berbeda-beda menyebut bagian ini, ada yang menyebut GL, ada juga
production engineer, kalau bahasa keren disebutnya “mandor” (foreman/supervisor).
Tidak semua perusahaan mempekerjakan lulusan S1 untuk menjadi mandor ini, ada
beberapa mandor juga berasal dari teman-teman ex-operator yang memiliki
kualitas yang di atas rata-rata.
Pekerjaan mandor
ini mengatur sedemikian rupa sehingga peralatan maupun operatornya bekerja
sesuai dengan plan yang telah ada juga secara Safety, Productivity maupun
Quality-nya berjalan dengan baik. Inilah kelebihan para lulusan S1 dibanding
para mandor ex-operator, para lulusan S1 telah memiliki bekal secara keilmuan
tambang yang lebih dalam dibanding yang lain. Kekurangannya ialah secara
pengalaman para fresh-grad biasanya kaget saat terjun ke lapangan untuk
mengatur orang (operator) yang berupa-rupa sifatnya. Disinilah seni dari
seorang mandor di lapangan.
2. Engineer
Tukang atur-atur
kalo saya menerjemahkannnya. Atur-atur yang sesuai dengan pekerjaan yang
dikerjakan. Untuk engineer ini ada beberapa spesialisasi, antara lain: mine
plan engineer, drill & blast engineer, dewatering engineer (biasanya
digabung dengan mine plan), geology & geotechnical engineer.
Mine-plan
engineer di kontraktor tugasnya secara umum merencanakan plan dari client
(owner) yang biasanya berupa plan tahunan atau semester. Dipecah menjadi plan 3
bulanan, bulanan, maupun mingguan dan harian. Masing-masing plan ini mengatur
supaya pekerjaan di tambang dapat sesuai dengan yang direncanakan client dan
sesuai dengan kontrak yang ada.
Drill &
blast engineer tugasnya secara umum adalah mendesain lubang peledakan yang
efektif dan efisien sehingga dihasilkan material yang mudah untuk digali.
Dewatering
engineer tugasnya secara umum adalah mengatur kebutuhan pompa untuk mengalirkan
air dari sump (atau kolam-kolam yang mengganggu produksi) ke luar tambang.
Geology &
geotechnical engineer tugasnya secara umum adalah memonitor pergerakan lereng
sehingga tambang dapat dikatakan aman menurut kriteria keamanan yang digunakan.
Tidak semua engineer
yang saya sebutkan di atas ini ada di setiap site tambang dan ada juga yang
tidak tersebut di sini karena pekerjaan kontraktor bergantung dari kontrak yang
dibuat dengan client sehingga bisa saja ada pekerjaan yang berbeda di tiap
sitenya.
Ada beberapa
jenis pekerjaan selain yang saya sebutkan di atas. Seperti Mine Reporting, Cost
Controller, Business Development dan lainnya tetapi saya tidak sebutkan di sini
karena ilmu saya yang terbatas dan belum sampai ke sana.
Sekian isi blog
saya yang seingkat ini, semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman yang ingin melangkah
menjejaki karir di dunia kontraktor tambang. Saran maupun kritik saya harapkan
sekali untuk kemajuan saya dalam menulis blog selanjutnya.
Silakan bagi teman-teman yang ingin membaca cerita saya tentang test di beberapa kontraktor tambang bisa mampir ke sini.
Akhir kata,
“No Mining, No Civilization” - Prof. SN
Ini lagi diservis, bukan lagi produksi ^_^v
Wassalamualaikum
Wr. Wb.