Kamis, 05 Mei 2016

LPDP - Apa, Bagaimana, dan Kenapa (Bagian 1 - Perkenalan LPDP)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Setelah sekian lama, akhirnya blog ini bisa bangkit kembali seiring kembalinya semangat menulis saya.

Pada kesempatan yang berbahagia kali ini, saya akan membahas topik yang cukup hangat di kalangan lulusan sarjana ataupun yang baru mau lulus yaitu LPDP. Bagi yang belum tahu apa itu LPDP, LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan tetapi biasanya teman-teman mengertinya lembaga ini adalah lembaga pemberi beasiswa untuk Magister dan Doktoral.

Sebelum membahas lebih jauh tentang pendaftaran serta pengalaman saya di dalamnya, saya ingin membagikan ilmu yang saya dapat yang berhubungan dengan LPDP yang disampaikan oleh Pak Abdul Kahar selaku Direktur Pendanaan Kegiatan Pendidikan LPDP.

Jadi menurut Human Development Index, kualitas suatu bangsa ditentukan oleh beberapa faktor antara lain kesehatan, pendapatan per kapita dan PENDIDIKAN (saya besarkan supaya terasa penekanannya). Jumlah persebaran manusia di umur produktif (15-65 tahun) berkisar di angka 67% di tahun 2010 (Sumber: BPS, World Bank, 2012 Indonesiasetara, 2014). Dengan besarnya demografi manusia di umur produktif tersebut, potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar untuk dapat membangun negaranya. Harapannya bertepatan pada umur Indonesia yang akan mencapai 100 tahun di tahun 2045, Indonesia dapat menyaingi negara-negara maju lainnya. Bagaimana cara menyainginya? Dengan meningkatkan kualitas 3 faktor yang saya sebutkan sebelumnya.

LPDP sebagai lembaga yang diberi amanah untuk mengelola dana PENDIDIKAN oleh negara memiliki visi menjadi lembaga pengelola dana yang terbaik di tingkat regional untuk menyiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.

Misi LPDP antara lain:
  1. MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN DAN PROFESIONAL masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan
  2. Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan DANA ABADI pendidikan yang optimal.
  3. MENDORONG RISET strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset.
  4. Sebagai last resort, MENDUKUNG REHABILITASI FASILITAS PENDIDIKAN yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan dana cadangan pendidikan

Nah, jadi yang baru mengenal LPDP di kulitnya jadi sedikit lebih tahu kalau LPDP BUKAN penyalur dana pendidikan saja TAPI pengelola dana pendidikan. Bedanya apa? LPDP mengelola dana yang dihibahkan kepada mereka untuk dikelola melalui investasi (Obligasi Negara, Deposito Konvensional, dan Deposito Syariah) sehingga dana hasil pengelolaannya dapat disalurkan melalui beasiswa, pendanaan riset, maupun pembangunan fasilitas pendidikan yang rusak.
Program LPDP 2016 (Sumber: Paparan LPDP oleh Direksi LPDP)

Oke, berarti secara umum sudah saya jelaskan di atas. Selanjutnya saya akan bercerita khusus untuk program beasiswa yang (Alhamdulillah) sudah saya jalani.

Berikut adalah program studi dan tema prioritas LPDP.
Program studinya antara lain (sesuai prioritas):
  1. Bidang Teknik,
  2. Bidang Sains,
  3. Bidang Pertanian,
  4. Bidang Kelautan dan Perikanan,
  5. Bidang Kedokteran dan Kesehatan,
  6. Bidang Akuntansi dan Keuangan,
  7. Bidang Hukum,
  8. Bidang Agama,
  9. Bidang Pendidikan,
  10. Bidang Sosial,
  11. Bidang Ekonomi,
  12. Bidang Budaya, Seni dan Bahasa,

dan untuk temanya adalah:
  1. Kemaritiman,
  2. Perikanan,
  3. Pertanian,
  4. Ketahanan Energi,
  5. Ketahanan Pangan,
  6. Industri Kreatif,
  7. Manajemen Pendidikan,
  8. Teknologi Transportasi,
  9. Teknologi Pertahanan dan Keamanan,
  10. Teknologi Informasi dan Komunikasi,
  11. Teknologi Kedokteran dan Kesehatan,
  12. Keperawatan,
  13. Lingkungan Hidup,
  14. Keagamaan,
  15. Ketrampilan (Vokasional),
  16. Ekonomi/Keuangan Syariah,
  17. Budaya/Bahasa,
  18. Hukum Bisnis Internasional.

Apa maksudnya dengan prioritas di atas? Semakin prodi dan temanya di atas (nomer kecil) maka passing gradenya akan lebih kecil sehingga membuat kesempatan semakin besar untuk mendapatkan beasiswa.

Lalu masuk ke persyaratan. Persyaratan mengikuti seleksi beasiswa LPDP ini saya bagi menjadi dua bagian, untuk umum dan afirmasi. Afirmasi di sini dikhususkan untuk beberapa calon peserta yang masuk kriteria antara lain: alumni bidikmisi atau yang berasal dari daerah 3T atau yang sedang mengabdi di sana.

Syarat pendaftaran calon peserta seleksi umum antara lain:
  1. WNI
  2. Usia maksimal 35 tahun untuk magister atau 40 untuk doktoral
  3. IPK minimal 3,00 untuk magister atau 3,25 untuk doktoral
  4. Memiliki Unconditional Letter of Acceptance, jika tidak maka wajib memiliki sertifikat Bahasa Inggris dengan nilai minimal untuk program dalam negeri 500 (TOEFL-ITP) atau 65 (TOEFL-IBT) atau 6,0 (IELTS) dan untuk program luar negeri 550 (TOEFL-ITP) atau 79 (TOEFL-IBT) atau 6,5 (IELTS)
  5. SKCK, surat keterangan sehat, bebas narkoba dan khusus untuk program luar negeri ditambah dengan surat bebas TBC (surat sehat dan bebas narkoba & TBC harus diterbitkan oleh RS Pemerintah)
  6. Memilih kampus dari referensi LPDP
  7. Membuat surat pernyataan, surat izin dari atasan, dan surat rekomendasi dari tokoh atau atasan (sudah ada formatnya)
  8. Membuat 3 esai, “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya”, “Sukses Terbesar dalam Hidupku”, dan “Rencana Studi”. Jika mendaftar untuk keluar negeri, maka esai yang dibuat juga berbahasa Inggris.

Syarat pendaftaran calon peserta seleksi afirmasi antara lain:
  1. WNI
  2. Usia maksimal 40 tahun untuk magister atau 45 untuk doktoral
  3. IPK minimal 3,50 untuk bidikmisi dan minimal 2,75 untuk magister 3T atau minimal 3,00 untuk doktoral 3T
  4. Memiliki Unconditional Letter of Acceptance, jika tidak maka wajib memiliki sertifikat Bahasa Inggris dengan nilai minimal untuk program magister 400 (TOEFL-ITP) dan untuk program doktoral 450 (TOEFL-ITP)
  5. SKCK, surat keterangan sehat, bebas narkoba dan khusus untuk program luar negeri ditambah dengan surat bebas TBC (surat sehat dan bebas narkoba & TBC harus diterbitkan oleh RS Pemerintah)
  6. Memilih kampus dari referensi LPDP
  7. Membuat surat pernyataan, surat izin dari atasan, dan surat rekomendasi dari tokoh atau atasan (sudah ada formatnya)
  8. Membuat 3 esai, “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya”, “Sukses Terbesar dalam Hidupku”, dan “Rencana Studi”. Jika mendaftar untuk keluar negeri, maka esai yang dibuat juga berbahasa Inggris.

Selain untuk Magister dan Doktoral, LPDP juga menyediakan beasiswa untuk Dokter Spesialis dengan prioritas sebagai berikut:
  1. Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan),
  2. Spesialis Anak,
  3. Spesialis Penyakit Dalam,
  4. Spesialis Anastesiologi,
  5. Spesialis Bedah,
  6. Spesiais Radiologi,
  7. Patologi Klinik,
  8. Rehabilitasi Medik.

Untuk syaratnya sama saja dengan program magister di dalam negeri dengan ditambah dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh KKI.

Selain harus memenuhi persyaratan di atas, calon peserta yang telah mengambil studi dengan jenjang yang sama (misal sudah S2 mau ambil program beasiswa magister lagi) tidak diperkenankan oleh panitia. Lalu rencana studi paling cepat adalah ENAM BULAN setelah penutupan pendaftaran administrasi.

Batas waktu perkuliahan dari masing-masing program adalah:
  1. Magister maksimal 2 tahun
  2. Doktoral maksimal 4 tahun
  3. Spesialis Obstetri & Ginekologi maksimal 9 semester
  4. Spesialis Anak maksimal 8 semester
  5. Spesialis Penyakit Dalam maksimal 9 semester
  6. Spesialis Anestesiologi maksimal 7 semester
  7. Spesialis Gizi Klinik maksimal 4 semester

NB: untuk spesialis lebih tergantung pada universitas penyelenggara pendidikan kedokteran spesialis
Program Beasiswa LPDP 2016 (Sumber: Paparan LPDP oleh Direksi LPDP)

Nah, selanjutnya saya mau membahas yang menarik dulu nih yaitu tentang pembiayaan. 

Apa saja yang dibiayai oleh LPDP selama studi nantinya.
Jadi komponen pembiayaannya antara lain:
  1. Pendaftaran
  2. SPP, termasuk matrikulasi non-bahasa
  3. Non-SPP, misal tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, bahkan wisuda.
  4. Transportasi, satu kali PP
  5. Asuransi kesehatan, yang standar atau basic
  6. Visa
  7. Hidup bulanan
  8. Tunjangan keluarga, 25% hidup bulanan per kepala maksimal dua anggota keluarga (bisa dua anak, istri dan anak, tetapi sayangnya dua istri sepertinya belum diakomodir)
  9. Dana kedatangan
  10. Insentif perguruan tinggi unggulan
  11. Keadaan darurat (sakit keras dan semacamnya)

Tidak perlu tanya jumlahnya, LPDP termasuk beasiswa yang cukup besar dalam membiayakan penerima beasiswanya. Kalau ditanya cukup atau tidak, kembali ke gaya hidup masing-masing di setiap tempat.

Nah, kapan saya bisa daftar nih?

Pembukaan pendaftarannya dibuka setiap tahun dan ada 4 gelombang setiap tahunnya. Berapa yang diterima? Kalau saya tidak salah, tahun 2015 LPDP menerima sekitar 5000 awardee. Kalau dari data yang saya punya, 40% lebih dari yang mengikuti test substansi telah lolos dan diterima menjadi awardee.

Periode wawancara ada di bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Diharapkan teman-teman –dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan jadwal ini.

Sudah cukup sepertinya kopas-mengopas dari berbagai sumber yang saya punya. Selanjutnya saya akan cerita pengalaman saya dalam menjalani proses yang tidak terlalu panjang ini. Tetapi sepertinya blognya akan sangat panjang kalau digabungkan jadi akan saya pisah ke halaman ini.

Semoga tulisan ini memberi wawasan teman-teman tentang apa itu LPDP dan program apa saja yang ditawarkan. Kritik dan saran selalu terbuka lebar untuk tulisan yang lebih baik lagi.

“Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya bukan sumber daya alamnya” – Anies Baswedan

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Referensi:
Paparan LPDP oleh Direksi LPDP saat Persiapan Keberangkatan Angkatan 58
Paparan mekanisme keuangan saat Persiapan Keberangkatan Angkatan 58
Buku Panduan Pendaftaran Beasiswa LPDP (Tautan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar