Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada kesempatan ini saya ingin melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang apa itu LPDP dan apa saja programnya. Langsung saja saya akan membagikan beberapa pengalaman saya mengenai proses seleksi beasiswa LPDP khususnya Magister, Doktoral dan Dokter Spesialis.
Saya akan membagi proses ini menjadi beberapa bagian:
1. Pendaftaran
2. Seleksi Administrasi
3. Seleksi Substansi
a. Wawancara
b. Esai di tempat
c. LGD
4. Pengumuman Kelulusan
Bagian 1, Pendaftaran.
Tahap ini adalah yang paling sulit dari seluruh tahap, karena selain mengumpulkan dokumen-dokumen yang paling penting dari proses ini adalah mengumpulkan NIAT. Yap, niat. Dokumen-dokumen itu kalau niat dan dibawa santai satu hingga dua minggu sudah bisa lengkap semua, tapi niat ini yang paling sulit untuk dibulatkan.
Niat yang kuat saja ternyata tidak cukup untuk mendaftar dan diterima menjadi pendaftar beasiswa LPDP, namun VISI atau kalau bahasa umumnya adalah mimpi besar. Saya kurang senang dengan istilah mimpi karena mimpi cenderung hanya sebatas angan-angan sedangkan visi mempunyai kekuatan dalam menggerakkan diri untuk mewujudkannya.
Saya sempat kehilangan niat saya mendaftar LPDP ini dikarenakan nilai IELTS saya untuk mendaftar universitas tujuan awal saya (bukan syarat buat LPDP lho ya) masih ada yang kurang. Jujur, ini sempat membuat saya kehilangan arah. Lalu saya pelan-pelan merajut asa lagi, pelan-pelan semakin mendekatkan diri dengan Yang Maha Pemberi Petunjuk, dan akhirnya jalan itu terbuka kembali.
Saya pertama kali ingin mendaftar ke University of Queensland (UQ), dengan nilai IELTS saya yang masih kurang itu, Alhamdulillah, saya diberi petunjuk untuk menemukan universitas lain yang tidak kalah baik dengan UQ tersebut yaitu RWTH Aachen. Bagi yang belum tahu, RWTH Aachen adalah almamater presiden ketiga kita dan ternyata kampus ini juga almamater dari banyak dosen saya di kampus. Saya melihat celah yang diberikan RWTH ini yang dapat menerima mahasiswa dengan program menggunakan Bahasa Inggris dan mensyaratkan IELTS yang tidak terlalu tinggi.
Melihat peluang ini, saya berkorespondensi dengan staf RWTH di sana untuk memastikan program tersebut dan akhirnya niat dan kepercayaan diri saya kembali bangkit dari yang sempat turun sebelum keluar dari pekerjaan saya (curcol).
Visi, kalau visi kalian hanya untuk mendapat gelar S2 jangan ajukan pendaftaran kalian. Belajar banyaklah dari pengalaman orang-orang di sekitar, bacalah banyak buku pengetahuan, temukan visi mulia yang mengharuskan untuk mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Halaman Login di www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id
Setelah niat, tekad, dan visi ini terkumpul (dengan mencicil dokumen tentunya) kumpulkan dokumen yang diperlukan untuk persiapan di upload. Saya membuat esai-esai yang disyaratkan hanya 2 minggu sebelum penutupan seleksi periode tersebut. Membuat SKCK di Polres juga satu hari bisa selesai. Surat keterangan sehat dan bebas narkoba saya buat di RSUD kota saya, sayangnya untuk bebas TBC diperlukan waktu sekitar 3 hari karena menunggu hasil rontgen terlebih dahulu. Yang terkadang mengganjal adalah surat izin dari atasan dan surat rekomendasinya, karena sangat bergantung dari atasan atau kalau dalam kasus saya adalah dosen saya. Dengan diberikan pengertian dari jauh-jauh hari, biasanya motivasinya adalah sudah dekat deadline, surat-surat ini bisa terkumpul. Membuat surat pernyataan juga hanya tinggal ganti nama dan tandatangan.
Untuk format dari esai dan beberapa surat ada di buku panduan pendaftaran beasiswa LPDP yang saya cantumkan tautannya di bawah blog ini.
Dokumen sudah lengkap? Sekarang saatnya mendaftar di website pendaftaran beasiswa. Saya tidak akan terlalu membahas teknis penggunaan webnya karena di sana ada booklet cara pengisian malah ada booklet pendaftaran beasiswa yang saya pake buat bahan contekan blog ini.
Intinya masukkan seluruh dokumen yang dibutuhkan sehingga tulisan di bagian status tertulis hijau atau sudah diunggah. Esai tinggal dikopikan ke bagian yang tersedia dan diatur-atur sedikit margin dan yang lain-lain. LOA tidak wajib disertakan dalam pendaftaran tetapi akan mempengaruhi penilaian.
Lembar Kendali di bagian status www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id
Ternyata ada sedikit perbedaan dalam pengisian dibanding jaman saya mendaftar yaitu prodi tujuan dipilih dari daftar yang ada, kalau dulu saya langsung ketik nama prodinya. Tetapi menurut saya tidak terlalu banyak berpengaruh.
Setelah semua di submit, langsung print formulir pendaftaran. Sisanya hanya tinggal menunggu, berharap dan berdoa supaya diloloskan dalam seleksi administrasi.
Jadi, tips dari saya mengenai proses di tahap ini adalah:
- Niat, tekad dan visi. Setelah semua terkumpul, tumpahkanlah semuanya ke dalam setiap esai yang diminta. Esai pasti akan berbeda jika hal-hal tersebut belum terkumpul dengan sempurna.
- Jangan (terlalu) mepet untuk mengurus dokumen. Kasus saya di atas adalah khusus karena persyaratan yang belum saya siapkan hanyalah sebatas persyaratan yang cenderung cepat untuk diselesaikan. Dokumen seperti rekomendasi dan legalisir ijazah dan transkrip akademik yang mengharuskan untuk keluar kota (seperti saya) sebaiknya siapkan dari jauh-jauh hari.
- Siapkan LOA, demi kesempatan yang lebih baik dan mempunyai daya banding lebih tinggi saat wawancara dibandingkan dengan yang belum punya.
- Jangan mengumpulkan (submit) dokumen online mepet dengan deadline karena biasanya beban server pendaftaran akan besar saat-saat mendekati deadline.
Bagian 2, Seleksi Administrasi
Pada bagian ini teman-teman hanya bisa berharap dan berdoa supaya dilancarkan karena teman-teman hanya menunggu pengumuman kelanjutan proses seleksi. Beberapa hal yang membuat gagal di bagian ini adalah kelengkapan dan keaslian dokumen. Saya pernah mendengar ada pendaftar seleksi yang memalsukan dokumen sertifikat Bahasa Inggrisnya. Jika dari tahap ini saja sudah mulai untuk berbuat curang, bagaimana orang itu bisa mewujudkan misi LPDP?
Pengumuman akan diberikan lewat email, daftar nama yang lolos seleksi akan diberikan di sana. Jadi yang mau kepo-kepoan bisa lewat sana. Lalu aka nada email selanjutnya yang menerangkan jadwal dan tata cara seleksi substantif. Print kartu peserta tersebut untuk dibawa saat seleksi yang telah dijadwalkan.
Jadwal sudah ada, tinggal persiapan mematangkan seleksi selanjutnya.
Bagian 3, Seleksi Substantif
Sebelum seleksi ini dimulai, ada baiknya jauh-jauh hari sudah menyiapkan diri dengan banyak membaca berita-berita populer yang hangat diperbincangkan. Pastinya bukan berita dari goal.com atau kompas.com bagian olahraga ya.. Diharapkan dengan membaca-baca inilah wawasan akan bertambah dan kemungkinan untuk “bercerita” saat membuat esai dan LGD menjadi lebih baik dan berbobot.
Oke, sekarang masuk ke sub bagian a yaitu wawancara.
Wawancara akan dilakukan sesuai program yang akan diambil jadi yang programnya ke luar negeri akan menggunakan bahasa inggris (atau kalau beruntung seperti saya menggunakan Bahasa Indonesia 95%, uhuk..).
Wawancara setiap orang adalah unik, tidak ada patokan pasti dalam durasi serta isi. Sebaiknya datang 1 jam sebelum karena sesuai pengalaman teman saya, dia dijadwalkan wawancara jam 9 tetapi mulai wawancara bisa jam 7.30 karena hal-hal lain misal ada peserta yang tidak hadir.
Wawancara pastinya akan membahas apa yang ditulis di dalam esai serta latar belakang dari peserta. Ada beberapa yang membahas pengetahuan umum mengenai biang studi peserta. Bisa juga ada pembahasan tentang pandangan calon tentang hal-hal yang berkenaan dengan negara.
Kalau kata teman saya, LPDP mencari orang-orang yang akan menjadi profesional di bidangnya dan juga bibit-bibit pemimpin untuk masa depan.
Satu hal yang harus dilakukan, JANGAN BOHONG. Menjadi salah itu boleh dan langsung bisa memperbaiki, tetapi kalau berbohong adalah sesuatu yang tidak dapat ditolerir.
Jadi, intinya dalam wawancara ini adalah:
1. Jadilah diri sendiri
2. Jadilah orang yang berpikiran terbuka
3. JANGAN BOHONG
Lanjut ke sub bagian b, Esai di tempat.
Esai di tempat biasanya dijadikan satu rangkaian dengan LGD sehingga kelompoknya akan tidak jauh berbeda. Mulai periode 1 tahun 2016, Esai di tempat dan LGD dilaksanakan sesuai program luar negeri atau dalam negeri dan bahasa yang digunakan akan bersesuaian dengan programnya tersebut.
Esai di tempat membahas tentang wawasan dan tanggapan calon dengan sebuah kasus dan diminta untuk menumpahkan idenya ke dalam sebuah esai. Saran saya, esai seperti test IELTS sangat membantu saya dalam membentuk struktur kalimat dalam esai kali ini. Sebaiknya tidak ada pendapat yang mengambang di dalam esai tersebut.
Lakukan saja esai ini dan berikan yang terbaik.
Lanjut lagi ke sub bagian c, Leaderless Group Discussion.
Yap, ini leaderless. Jadi diharapkan tidak ada yang terlalu menonjol dalam pembahasan suatu topik (menurut saya lho ya).
Kadang ada beberapa grup yang seperti men-setting keadaan dalam diskusi sebelum diskusi di mulai. Saran saya, abaikan. Karena pengalaman saya, orang yang merencanakan ini malah tidak lolos.
Nanti teman-teman akan diberikan suatu kasus dan diminta untuk membahasnya. Saya waktu itu hanya mendapat 2 atau 3 kali kesempatan berbicara dan itupun tidak terlalu panjang. Karena saya laki-laki dari jurusan teknik oleh karena itu saya kurang suka untuk bertele-tele dan langsung ke pokok permasalahan. Jangan terlalu dominan di diskusi ini, diharapkan dengan pendapat kalian dapat menjadi suatu solusi yang baik untuk diskusi ini. (NB: orang yang berbicaranya panjang sekali di kelompok saya setahu saya juga tidak lolos)
Selesai LGD maka rangkaian seleksi substantive pun berakhir. Seleksi substatif ini biasanya memakan waktu sekitar 1-3 hari tergantung jadwal yang didapat.
Lalu masuk ke tahap paling menegangkan dalam seleksi, bagian 4 pengumuman kelulusan.
Jeng.. Jeng.. Jeng..
Setelah rangkaian seleksi substantif di berbagai daerah selesai, tidak lama kemudian akan diumumkan hasil seleksinya. Pengumuman seleksi hanya diberikan melalui email atau website dan tidak diberikan Surat Keputusannya. Jika tiba-tiba ada email masuk bertuliskan LPDP, jangn lupa berdoa sebelum membukanya. Jika tertulis bahwa kalian lolos seleksi maka kalian resmi menjadi calon penerima beasiswa dari LPDP. SELAMAT!!! Nikmatilah masa-masa indah Pra-PK dan PK kalian nantinya.
Bagi yang belum ditakdirkan untuk dapat beasiswa ini, jangan kecewa karena masih ada 1 kali kesempatan lagi untuk mengikuti seleksi ini.
Saran saya supaya dilancarkan dalam seleksi adalah:
1. Banyak-banyak berbuat baik kepada orang lain
2. Banyak-banyak mendekatkan diri kepada Yang Maha Berkehendak
3. Berusaha yang terbaik
Foto dari Jonas tuh, pake di-sotosop dulu..
Semoga tulisan saya ini bermanfaat untuk teman-teman. Seneng banget akhirnya datang lagi semangat buat nulisnya. Semoga nanti setelah berangkat bisa disempatkan banyak menulis dan berbagi ke teman-teman semuanya. Maaf jika banyak salah dalam tulisan ini, yang ingin memberikan saran dan kritiknya saya tunggu ya. Yang minat di-japri aja. *wink
Tetaplah semangat dan terus berharap.
Karena harapan adalah sumber kehidupan..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar